Selasa, 24 Juni 2014

Zooflagellata

2. Zooflagellata
Zooflagellata adalah flagellata yang menyerupai hewan, tidak berkloroplas dan bersifat heterotrof. Flagellata ini ada yang hidup bebas, bersimbiosis dengan organisme lain, namun kebanyakan bersifat parasit pada organisme lain. Berdasarkan ciri-ciri morfologinya, Zooflagellata diklasifikasikan menjadi 8 ordo, yaitu: Choanoflagellida, Cercomonadida, Pteromonadida, Trichomonadida, Diplomonadida, Hypermastigida, Kinetoplastida, dan Opalinida (Roger, 1988).
a) Choanoflagellida
Choanoflagellata banyak ditemukan di laut atau air payau. Kelompok Choanoflagellata merupakan contoh yang sangat representative untuk mengGambarkan Zooflagellata yang hidup bebas dan memiliki struktur yang unik dalam mendapatkan makanan. Flagellata ini memiliki kumpulan mikrovilli pada bagian apikal yang berfungsi untuk menangkap mangsanya. Pada fase dewasa organisme ini hidup sesil dengan menempelkan bagian tangkainya pada substrat (Roger, 1988). Salah satu contoh spesies yang termasuk kedalam ordo ini adalah Monosiga ovata.
b) Cercomonadida
Organisme yang termasuk kedalam ordo Cercomonadida, umumnya memiliki ciri-ciri: bentuk sel pyriform atau silindris, dapat melakukan gerakan amoeboid pada bagian posterior tubuh guna untuk menangkap mangsa, nukleus besar dan terletak pada bagian anterior, memiliki dua flagellata yang tidak simetris (yang 1 menjulur panjang, sedangkan yang lain pendek) (Roger, 1988).
c) Proteromonadida
Memiliki penjuluran flagella yang panjang adalah salah satu kharakteristik dari ordo Proteromonadida. Organisme ini memiliki dua buah flagel. Flagellata ini merupakan flagellata parasit pada amfibi dan reptile. Nucleus pada organisme ini tampak jelas pada bagian anterior, didekat nucleus ini tampak mitokondria yang berbentuk melengkung (Roger, 1988).
d) Diplomonadida
Beberapa Diplomonas hidup didalam sisitem pencernaan inang, beberapa merupakan parasit pada manusia. Diplomonas yang hidup bebas umumnya berada di perairan yang kaya akan bahan organik. Organisme yang termasuk kedalam ordo Diplomonadida, umumnya memiliki sel memiliki bentukan simetri antara nukleus dan sistem flagella. Flagella yang dimiliki oleh organisme ini 1 sampai 4 buah. Flagella berada dalam alur longitudinal. Nucleus pada sel ini memiliki 2 nukleus yang tampak seperti bentukan mata (Roger, 1988).
e) Trichomonadida
Organisme yang termasuk kedalam ordo Cercomonadida, umumnya memiliki ciri-ciri: bentuk sel pyriform atau oval, beberapa spesies dapat melakukan gerakan amoboid, nukleusnya terdapat pada bagian anterior tubuhnya, memiliki bentukan membrane bergelombang, jumlah flagelnya antara 4 hingga 6 buah. Nukleus pada organisme ini berikatan dengan pelta (bagian yang melengkung) pada axostyle. Salah satu contoh spesies yang termasuk ordo Trichomonadida adalah Tritricomonas foetus (Roger, 1988).
f) Hypermastigida
Metacoronympha merupakan genus terbesar pada ordo Hypermastigida. Organisme ini hidup didalam usus pada rayap dan kecoa. Ciri khas dari organisme yang termasuk kedalam ordo ini adalah bentuk sel pyriform dengan flagel yang tersusun mengerucut pada bagian apikal. Organisme ini memiliki satu nukleus (Roger, 1988).
g) Kinetoplastida
Ordo ini diberi nama Kinetoplastida karena spesies-spesiesnya memiliki organ khusus, kinetoplas. Anggota dari ordo kinetoplastida ada yang hidup bebas dan ada yang hidup sebagai parasit. Spesies yang hidup bebas di alam, umumnya hidup di lingkungan perairan yang mengandung banyak senyawa organik. Organisme parasitik pada ordo ini dibedakan menjadi 2 genus, yaitu: Leishmania dan Trypanosoma yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Dua contoh spesies yang paling representatif untuk mewakili anggota ordo Kinetoplastida yang hidup bebas adalah Bodo saltans dan Chynchomonas nasuta. Bodo saltans merupakan flagellata aquatik yang memiliki flagella yang panjang untuk membantunya meluncur (bergerak). Spesies ini banyak ditemukan di air tawar yang banyak mengandung bakteri atau air payau yang tinggi akan kandungan senyawa organik. Chynchomonas nasuta merupakan spesies bacterivorus dengan 1 flagella panjang dan 1 flagella anterior pendek yang muncul dari daerah sitofaring (Roger, 1988).
h) Opalinata
Opalinata merupakan kelompok organisme yang memiliki multiflagel. Organisme memiliki cirri-ciri: berbentuk pipih, silindris, atau mirip seperti bentukan daun, bagian permukaan sel dikelilingi oleh pelikel dan flagella (flagella tampak seperti silia), memiliki 1 atau banyak nukleus, tidak memiliki cytopharing, dan sistem pencernaanya termodifikasi menjadi pinositosis. Umumnya Opalinida hidup berkomensalisme didalam sistem pencernaan amfibi atau ikan (Roger, 1988).
3. Contoh Flagellata
1)      Trypanosoma brucei gambiense merupakan hemoflagellata (Flagellata yang hidup di darah), penyebab penyakit tidur pada manusia di Afrika bagian barat dan tengah. Trypanosoma brucei gambiense disebarkan oleh hewan perantara (vektor) lalat tsetse Glossina palpalis.
2)      Trypanosoma brucei rhodesiense, penyebab penyakit tidur dengan hewan perantara lalat tsetse Glossina morsitans.
3)      Trypanosoma cruzi, penyebab penyakit chagas (disebut juga American trypanosomiasis) di Amerika Latin. Gejala penyakit chagas, antara lain pembengkakan kelenjar air mata, demam, gangguan limpa, hati, jantung, dan gangguan sistem saraf yang dapat menyebabkan kematian.
4)      Trypanosoma evansi, penyebab penyakit surra pada hewan ternak (kuda, keledai, unta) di Afrika, Asia, dan Amerika Selatan. Penyakit ini disebarkan oleh vektor lalat pengisap darah genus Tabanus. Penyakit surra di Amerika ditularkan melalui vektor kelelawar vampir (Desmodus). Gejala penyakit surra pada hewan ternak, yaitu demam, tubuh lemah dan kurus. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian.
5)      Trypanosoma lewisi, parasit pada tikus dengan vektor kutu tikus.
6)      Trichomonas vaginalis, parasit pada vagina wanita dan menyebabkan penyakit keputihan.
7)      Leishmania donovani, penyebab penyakit kala-azar pada manusia di Mesir, Amerika Selatan, Banglades, India, Nepal, Brasil, dan Sudan. Gejala penyakit kala-azar, antara lain demam berulang (mirip malaria) dan pembengkakan hati dan limpa.
8)      Leishmania tropica dan Leishmania brasiliensis, penyebab penyakit leishmaniasis yang menyerang kulit serta kelenjar lendir hidung dan kerongkongan.
9)      Trichonympha campanula, hidup bersimbiosis mutualisme di usus rayap dan membantu rayap untuk mencerna kayu.
10)  Giardia lamblia, menginfeksi usus manusia dan menyebabkan diare yang hebat dan kejang usus (giardiasis). Penyebarannya melalui air minum yang terkontaminasi oleh feses penderita.
Ringkasan
Ciri-ciri Flagellata antara lain bergerak dengan bulu cambuk (flagelum), mernuliki pelikel, memiliki mitokondria/tidak, hidup parasit/simbiosis mutualisme, tidak dapat membentuk kista, dan reproduksi aseksual dengan pembelahan biner.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar