Flagellata (Latin, flagell = cambuk) atau Mastigophora
(Yunani, mastig = cambuk, phoros = gerakan) adalah Protozoa yang
bergerak dengan menggunakan flagela (bulu cambuk). Salah satu anggota
kelompok Mastigophora, yaitu Flagellata heterotrof (tidak memiliki klorofil).
Flagellata heterotrof tersebut dinamakan zoomastigophora atau zooflagellata
(Flagellata hewan). Kajian evolusi menyatakan bahwa zooflagellata merupakan
bentuk transisi (peralihan) antara organisme prokariotik dengan eukariotik, dan
merupakan Protozoa yang paling primitif dibandingkan dengan jenis Protozoa
lainnya.
a. Bentuk dan struktur tubuh
Flagellata
Flagellata memiliki bentuk tubuh yang tetap karena
terdapat pelikel yang menyokong membran sel. Flagellata juga memiliki 3 – 4
membran bergelombang, yaitu membran yang terbentuk karena flagela melingkari
sel. Pada umumnya, tubuh Flagellata berbentuk oval memanjang, melengkung
langsing (mirip bulan sabit), atau pipih panjang seperti daun. Flagela terletak
di bagian tubuh depan (anterior) atau belakang (posterior) yang berfungsi untuk
menarik atau mendorong tubuhnya sehingga terjadi pergerakan. Jumlah flagela
pada Flagellata ada yang hanya satu, namun ada pula yang berjumlah dua, tiga,
atau lebih. Misalnya, Trypanosoma gambiense memiliki satu flagela,
sedangkan Trichomonas memiliki flagela berjumlah tiga atau lebih.
Flagela berdiameter 0,25 mm dan berukuran lebih panjang daripada silia, yaitu
10 – 200 mm. Flagela merupakan mikrotubula yang diselimuti oleh membran.
Flagela bergerak seperti gerakan ombak yang menghasilkan gaya searah dengan
sumbu flagela.
Flagellata ada yang memiliki mitokondria, ada pula
yang tidak memiliki mitokondria. Flagellata yang tidak memiliki mitokondria,
misalnya Giardia lamblia. Sementara Flagellata yang memiliki
mitokondria, yaitu Trypanosoma sp. Mitokondria berfungsi untuk respirasi
sel dan menghasilkan energi. Selain memiliki mitokondria, Trypanosoma
sp. juga memiliki organel unik kinetoplas yang berfungsi menyimpan DNA
ekstranukleus. Flagellata tidak dapat membentuk kista.
b. Cara hidup Flagellata
Flagellata pada umumnya hidup sebagai parasit di tubuh
hewan vertebrata, termasuk juga manusia. Beberapa Flagellata membutuhkan hewan
perantara (vektor) untuk masuk ke tubuh inang, contohnya lalat tsetse yang
menjadi vektor Trypanosoma sp. Namun ada jenis Flagellata yang hidup
bersimbiosis mutualisme di tubuh hewan, dan hidup bebas di air tawar maupun air
laut.
c. Reproduksi Flagellata
Flagellata bereproduksi secara aseksual dengan pembelahan
biner dengan arah membujur. Dari satu sel dihasilkan dua sel, dari dua sel
dihasilkan empat sel, dan seterusnya. Pembelahan sel dan inti sel tidak diikuti
oleh pembelahan flagela, tetapi flagela baru akan terbentuk pada sel anak hasil
pembelahan. Pada Flagellata yang hidup sebagai parasit, misalnya pada Trypanosoma
sp., pembelahan biner dapat terjadi di jaringan darah tubuh inang. Reproduksi
secara seksual tidak diketahui.
Siklus hidup Trypanosoma brucei gambiense
dijelaskan sebagai berikut.
1) Lalat tsetse Glossina palpalis
yang mengandung Trypanosoma menggigit manusia. Trypanosoma
kemudian beredar dalam jaringan darah.
2) Trypanosoma hidup dan bereproduksi dengan cara
pembelahan biner memanjang di dalam jaringan darah manusia, getah bening,
limpa, dan berpotensi merusak sistem saraf. Penderita akan mengalami demam,
nyeri otot dan sendi, tidak dapat berjalan, tidak dapat berbicara, dan banyak
tidur di siang hari tetapi tidak dapat tidur (insomnia) di malam hari. Semakin
lama penderita tidak bisa dibangunkan, dan akhirnya meninggal dunia.
3) Penyebaran kepada orang lain dapat
terus terjadi bila lalat tsetse menggigit serta mengisap darah penderita,
kemudian menularkannya kepada orang lain.
Trypanosoma hidup di dalam saluran pencernaan
lalat tsetse selama 20 – 30 hari. Trypanosoma infektif akhirnya menetap
di kelenjar air liur lalat tsetse. Lalat tsetse banyak terdapat di sepanjang
tepi sungai di Afrika bagian barat dan tengah. Lalat tersebut mampu terbang
dengan jarak jangkau hingga mencapai 3 mil dan biasanya menggigit pada waktu
siang hari.
Klasifikasi Flagellata
Berdasarkan struktur morfologinya, Flagellata
dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu Fitoflagellata dan Zooflagellata.
Fitoflagellata merupakan kelompok flagellata yang memiliki ciri seperti
tumbuhan, sedangkan Zooflagellata merupakan kelompok flagellata yang memiliki
ciri seperti hewan (Roger, 1988).
1. Fitoflagellata
Fitoflagelata adalah flagellata yang mirip dengan
tumbuhan karena memiliki plastida, sehingga dapat melakukan fotosintesis
(Roger, 1988). Berdasarkan ciri-ciri morfologinya, Fitoflagellata
diklasifikasikan menjadi 8 ordo, yaitu: Kriptomonadida, Euglenoida,
Dinoflagellata, Krisomonadida, Prymnesiida, Volvocida, Prasinomonadida, dan
Silicoflagellida (Roger, 1988).
a) Kriptomonadida
Organisme yang termasuk kedalam ordo
ini memiliki ciri-ciri: tubuh kecil, berbentuk bulat telur, agak pipih pada
salah satu sisi tubuhnya, permukaan selnya licin dan dilapisi dengan periplas,
bentuk plastida memanjang mirip seperti perahu, memiliki dua buah flagella
didaerah apikal dekat lubang mulut. Kedua flagella ini memiliki rambut-rambut
yang tersusun dari protein filament.
b) Euglenoida
Ciri-ciri organisme yang termasuk
ordo ini adalah memiliki bentuk tubuh menggelendong dengan ujung berbentuk
meruncing, tubuhnya dilapisi dengan pelikel, memiliki dua buah atau lebih
flagel (satu bulu cambuk panjang dan satu bulu cambuk pendek) yang muncul dari
bagian lubang apikal, plastida berbentuk pipih dan seperti pita, dan memiliki
stigma yang tampak jelas (bintik mata berwarna merah) yang berfungsi untuk
membedakan antara gelap dan terang (Roger, 1988).
c) Dinoflagellata
Organisme yang termasuk kedalam ordo
Dinoflagellata banyak ditemukan di air tawar maupun air laut, dan merupakan
sumber makanan penting bagi organisme kecil lainnya. Kelompok Dinoflagellata
ini memiliki ciri-ciri: bentuk selnya bi-conical (seperti katup), memiliki alur
spiral yang disebut cingulum dan celah longitudinal yang disebut sulkus, dan
memiliki bentuk plastid yang bulat memanjang (Roger, 1988). Dinoflagellata
memiliki 2 flagela. Kedua flagella muncul dari satu lubang pada persimpangan
antara singulum dan sulkus. Dinoflagellata mampu bereproduksi secara aseksual
dan seksual. Secara Aseksual biasanya melalui pembelahan mitosis khususnya pada
dinoflagellata oseanik. Secara seksual melalui meiosis atau bila kondisi
lingkungan memburuk akan berkembang menjadi kista istirahat dengan dinding sel
yang tebal.
d) Krisomonadida
Bentuk tubuh dari kelompok
Krisomonadida ini oval (bulat memanjang) atau seperti bentukan daun, kadang
beberapa sel membentuk koloni dalam sebuah selubung gelatin. Krisomonas
memiliki plastid yang berbentuk pipih melengkung. Memiliki sepasang flagel yang
terdapat pada daerah posterior tubuhnya, salah satu dari flagel memanjang
(Roger, 1988).
e) Prymnesiida
Coccoliths merupakan salah satu contoh yang
representatif dari ordo Prymnesiida. Coccoliths adalah kalsifikasi yang
terbentuk dari sel coccolithophores, yang merupakan fitoplankton laut.
Cincin coccolith terdiri dari sekitar dua puluh unit kristal kalsit.
Bentuk dari sel ini pipih-oval atau melengkung (mirip seperti pelana kuda).
Kloroplasnya terletak agak menonjol pada sel dan memiliki bentukan seperti
mangkuk. Memiliki dua flagel pada daerah lateral tubuhnya, diantara flagel ini
terdapat bentukan unik yang disebut haptonema (Roger, 1988).
f) Volvocida
Bentuk tubuh organisme yang termasuk
ordo Volvocida umumnya bulat dan berdinding tebal. Setiap spesie memiliki satu
plastida dengan bentuk yang bermacam-macam, tetapi umumnya berbentuk melengkung
seperti cangkir. Flagellata yang dimiliki umumnya 2 atau 4. Struktur flagella
halus, tetapi pada beberapa spesies flagella berkaitan dengan papilla.
Organisme ini umumnya hidup berkoloni. Permukaan koloni halus karena dilapisi
oleh gelatin. Contoh dari ordo Volvocida antara lain: Volvox globator, Clamydomonas
sp, dan Polytomela caeca (Roger, 1988). Ciri-ciri dari Volvox antara
lain hidup secara berkoloni, koloni Volvox dapat terdiri dari ribuan sel
yang masing-masing sel memiliki dua flagella. Setiap sel memiliki inti, vakuola
kontraktil, stigma dan kloroplas (Verda, 2010).
g) Prasinomonadida
Organisme yang termasuk kedalam ordo
Prasinomonadida, umumnya memiliki ciri-ciri: sel berbentuk oval-pipih dan
diselubungi oleh 1 atau lebih lapisan, memiliki satu plastida tipis yang
berbentuk seperti cangkir, dan memiliki 1, 2, 4 atau 8 flagel yang muncul dari
cekungan permukaan tubuhnya (Roger, 1988).
h) Silicoflagellida
Silicoflagellata tersebar secara
luas di seluruh dunia, hidup pada zona neritik dan juga perairan dingin.
Silicoflagellata adalah plankton laut yang mampu memperoleh energi baik sesara
autotrof maupun heterotrof. Silicoflagellata merupakan fitoplankton yang
berukuran sangat kecil yakni 6-20μm. Tubuh organisme ini berbentuk seperti
lempeng bintang dengan pseudopodia yang muncul dari permukaan tubuhnya dan
membentuk duri. Selnya memiliki banyak plastida kecil yang berbentuk bulat
(Roger, 1988).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar