C. Sifat-sifat Manusia Sebagai
Makhluk Hidup
1. Ikatan-ikatan biologis
Sebagai
kontras terhadap eksistensi manusia, maka manusia adalah makhluk biologis yang
sampai pada batas-batas tertentu terikat pada kodrat alam. Manusia membutuhkan
udara untuk bernafas, makanan dan minuman untuk mempertahankan hidupnya. Untuk
memperkembangkan keturunannya, manusia memerlukan pula hubungan seksuil.
Susunan syaraf, susunan tulang dan otot, peredaran darah, denyutan jantung,
bekerjanya kelenjar-kelenjar dan sebagainya, semuanya sudah diatur secara
tertentu dan tidak dapat lagi diubah. Meskipun khayalan kita bisa menembus
dimensi ruang dan waktu, tetapi badan kasar kita selalu terikat pada ruang dan
waktu.
Dibandingkan
dengan makhluk-makhluk lain, manusia adalah satu-satunya makhluk yang tidak
dibekali alat-alat untuk bertahan dalam lingkungannya secara alamiah. Manusia
tidak mempunyai bulu tebal untuk melawan dingin, manusia tidak dapat terbang,
manusia tidak mempunyai kuku dan taring yang tajam. Semua ini menunjukkan
betapa manusia sebagai makhluk biologis sangat lemah. Hanya tingkat kecerdasan
yang tinggilah satu-satunya modal manusia untuk tetap bertahan dalam dunia ini.
2.
Makhluk
adalah satuan hidup
Meskipun tiap-tiap makhluk mempunyai
bagian-bagian tubu, ada yang sederhana terdiri dari satu atau dua bagian, ada
pula yang lebih sempurna terdiri dar ratusan bagian, namun bagian-bagian itu
merupakan sebuah kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Tiap-tiap bagian
mempunyai fungsinya sendiri-sendiri dan fungsi-fungsi itu dikoordinasikan untuk
makhluk yang bersangkutan beradaptasi terhadap lingkungannya dan bertahan dalam
lingkungannya. Bagian-bagian tubuh itu kalau dilepaskan dari organisasi tubuh
secara keseluruhan tidak dapat lagi berfungsi. Misalnya, kaki yang alat untuk
berjalan. Khususnya pada manusia “jiwa”, kesadaran dan ketidaksadaran juga
termasuk dalam satuan hidup tersebut.
3.
Sistem
energi yang dinamis
Sebagai makhluk hidup, manusia selalu
membutuhkan energi untuk mempertahankan hidupnya, untuk mengembangkan
keturunan, untuk tumbuh dan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.
Karena kebutuhan akan energi itu, manusia selalu membutuhkan eneergi dalam
tubuhnya. Jumlah energi yang tersedia harus sesuai dengan yang yang diperlukan.
Kalau manusia pada suatu saat demikian aktifnya sehingga membutuhkan energi
yang melebihi persediaan yang ada, maka akan terjadi hambatan-hambatan dalam
pelaksanaan aktivitas-aktivitas tersebut.
4.
Pertumbuhan
yang mengikut pola tertentu.
Pertumbuhan manusia sejak dalam kandungan
sudah ditentukan polanya, dan tiap-tiap sel tubuh berkembang sesuai dengan
garis perkembangannya masing-masing. Semuanya mengarah kepada suatu tujuan
untuk menjadi makhluk manusia dengan organ-organnya yang tersusun secara
harmonis. Demikianlah, meskipun pada hari-hari pertama dalam kandungan sel-sel
janin nampaknya serupa saja semuanya (homogen), tetapi pada tingkat
perkembangan selanjutnya sebagian dari sel-sel itu akan berkembang menjadi
jantung, lainnya jadi otak, jadi tangan, kaki dan sebagainya, sehingga akhirnya
terjadilah seorang manusia yang sempurna.
5.
Pengaruh
proses pematangan terhadap tingkah laku
Tingkah laku manusia tidak dapat
dilepaskan dengan proses pematangan organ-organ tubuh. Seorang bayi misalnya,
belum dapat duduk atau berjalan jika organ-organ tubuhnya (tulang punggung,
kaki leher dan sebagainya) belum cukup kuat. Contoh klasik daripada proses
pematangan anggota tubuh ini adalah anak burung yang sejak menetas dari telurnya dikurung dalam sangkar. Pada
suatu saat setelah beberapa lama ia dikurung itu, ia akan langsung terbang
kalau sangkarnya dibuka, sekalipun ia tidak pernah belajar terbang sebelumnya.
Pada manusia gejala ini nampak
pada anak-anak suku Indian tertentu di Amerika yang selama masa bayinya
terus-menerus diikat di punggung ibunya. Pada suatu saat bila organ-organ
tubuhnya sudah cukup matang, ia dapat
langsung berjalan tanpa harus belajar dahulu.
D. Manusia sebagai Makhluk Sosial
Di dalam kehidupannya, manusia tidak hidup dalam kesendirian. Manusia
memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan sesamanya. Ini merupakan salah
satu kodrat manusia adalah selalu ingin berhubungan dengan manusia lain. Hal
ini menunjukkan kondisi yang interdependensi.
Di dalam kehidupan manusia
selanjutnya, ia selalu hidup sebagai warga suatu kesatuan hidup, warga
masyarakat, dan warga negara. Hidup dalam hubungan antaraksi dan
interdependensi itu mengandung konsekuensi-konsekuensi sosial baik dalam arti
positif maupun negatif. Keadaan positif dan negatif ini adalah perwujudan dari
nilai-nilai sekaligus watak manusia bahkan pertentangan yang diakibatkan oleh
interaksi antarindividu.
Tiap-tiap pribadi harus rela
mengorbankan hak-hak pribadi demi kepentingan bersama Dalam rangka ini
dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan. Pada zaman modern seperti saat ini manusia
memerlukan pakaian yang tidak mungkin dibuat sendiri.
Tidak hanya terbatas pada segi
badaniah saja, manusia juga mempunyai perasaaan emosional yang ingin
diungkapkan kepada orang lain dan mendapat tanggapan emosional dari orang lain
pula. Manusia memerlukan pengertian, kasih sayang, harga diri pengakuan, dan berbagai
rasa emosional lainnya. Tanggapan emosional tersebut hanya dapat diperoleh
apabila manusia berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain dalam suatu
tatanan kehidupan bermasyarakat.
Dalam berhubungan dan berinteraksi,
manusia memiliki sifat yang khas yang dapat menjadikannya lebih baik. Kegiatan
mendidik merupakan salah satu sifat yang khas yang dimiliki oleh manusia.
Imanuel Kant mengatakan, "Manusia hanya dapat menjadi manusia karena
pendidikan". Jadi jika manusia tidak dididik maka ia tidak akan menjadi
manusia dalam arti yang sebenarnya. Hal ini telah terkenal luas dan dibenarkan
oleh hasil penelitian terhadap anak terlantar. Hal tersebut memberi penekanan
bahwa pendidikan memberikan kontribusi bagi pembentukan pribadi seseorang.
Dengan demikian manusia sebagai
makhluk sosial berarti bahwa disamping manusia hidup bersama demi memenuhi
kebutuhan jasmaniah, manusia juga hidup bersama dalam memenuhi kebutuhan rohani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar