B. Tata
Surya
Terdiri dari
benda-benda seperti meteor-meteor, planet, satelit, komet-komet, debu dan gas
antar planet yang beredar mengelilingi matahari sebagai pusatnya. Banyak teori
yang dikemukakan tentang terbentuknya tata surya namun dari beberapa teori
tersebut belum ada satu pun yang diterima oleh semua pihak, teori-teori
tersebut diantaranya :
a. Hipotesis
Nebular
Dikemukakan
oleh Kant dan Laplace (1796) yang meyakini terbentuknya tata surya merupakan
kondensasi awan panas atau kabut gas yang sangat panas, yang sebagian terpisah
dan merupakan cicin yang mengelilingi pusat. Pusatnya itu menjadi sebuah
bintang atau matahari. Bagian yang mengelilingi pusat tersebut berkondensasi
membentuk suatu formula yang serupa dengan terbentuknya matahari tadi, setelah
mendingin, benda-benda ini akan menjadi planet-planet seperti bumi dengan
benda-benda yang mengelilinginya.
b. Hipotesis
planettesimal
Dikemukakan
oleh Chamberlain dan Moulton. Hipotesis ini bertitik tolak dari pemikiran yang
sama dengan teori Nebular yang menyatakan bahwa system tata surya terbentuk
dari kabut gas yang sangat besar, berkondensasi, perbedaannya ialah terletak
pada asumsi bahwa terbentuknya planet-planet itu tidak harus dari satu badan,
tetapi diasumsikan adanya bintang besar lain yang kebetulan sedang lewat di
dekat bintang yang merupakan bagian dari tata surya kita. Kabut gas dari
bintang lain itu sebagian terpengaruh oleh daya tarik matahari kita dan setelah
mendingin terbentuklah benda-benda yang disebut Planettesemal. Planettesemal
merupakan benda-benda kecil yang padat. Teori ini merupakan jawaban dari
pertanyaan mengapa ada satelit-satelit pada Jupiter maupun saturnus yang
orbitnya berlawanan rotasi planet itu.
c. Teori
Tidal atau teori pasang surut
Dikemukakan
oleh James dan Harold Jeffreys (1919). Menurutnya planet merupakan pecikan dari
matahari yang disebut Tidal. Tidal yang besar akan menjadi planet baru
disebabkan karena bergerak mendekatnya dua matahari, hal ini jarang sekali
terjadi. Seperti dalam teori diatas bahwa dua bintang yang saling mendekat akan
membentuk planet yang baru.
d. Teori
Bintang Kembar
Berpendapat
bahwa dulu matahari adalah sepasang bintang kembar. Oleh suatu sebab salah satu
bintang meledak akibat gaya tarik gravitasi, bintang yang satunya sekarang
menjadi matahari, pecahannya tetap beredar mengelilinginya.
e. Teori
Creatio Continua
Dikemukakan
Fred Hoyle, Bondi dan Gold. Berpendapat bahwa saat diciptakan alam semesta ini tidak
ada, alam semesta ada dan selamanya tetap ada setelah diciptakan. Setiap saat
ada partikel yang dilahirkan dan ada yang lenyap, yang kemudian mengembun
menjadi kabut, bintang dan jasad alam semesta, karena partikel yang lebih besar
daripada partikel yang lenyap, maka jumlah materi makin bertambah dan
mengakibatkan pemuaian alam semesta. Penegmbangan tersebut mencapai titik batas
10 milyar tahun, dalam kurun waktu tersebut akan menghasilkan kabut-kabut baru.
Teori ini berpendapat bahwa 90 % materi alam semesta ialah hedrogen yang
akhirnya membentuk helium dan zat-zat lainnya.
f. Teori
G.P. Kuiper (1950)
Teori ini
didasari keadaan yang ditemui di luar tata surya yang mengandaikan matahari
serta semua planet berasal dari gas purba di ruang angkasa, proses terlahirnya
bintang dikarenakan banyaknya kabut gas, yang lambat laun memampatkan diri
menjadi massa yang semakin lama semakin padat dikarenakan gaya gravitasi
molekul tersebut. Satu atau dua materi memadat di tengah dan gumpalan kecil
melesat di sekeitarnya. Gumpalan tengah menjadi matahari dan gumpalan kecil
menjadi bakal planet. Matahari yang sudah menjadi padat menyala dengan adanya
api nuklir dan kemudian mendorong gas yang masih membungkus planet menjadi
sirna sehingga tampak telanjang.
1. Susunan Tata
Surya
Tata Surya
berarti adanya suatu organisasi yang teratur dengan matahari sebagai induk.
Pada zaman yunani kuno, orang-orang yunani mengenal lima planet yang dilakukan
dengan pengamatan secara kasar, planet tersebut ialah Merkurius, Venus, Mars,
Jupiter, dan Saturnus dengan bumi sebagai pusatnya, namun pada abad ke-16
Nicolas Copernicus ( ilmuwan Polandia ) berhasil mengubah pandangan salah yang
dianut selama berabad-abd tersebut, menurutnya bumi ialah planet sama halnya
seperti planet lain, bumi beredar mengelilingi matahari sebagai pusatnya (
heliosentris ), pandangan tersebut didasari perhitungan yang sistematis yakni
berkat bantuan teropong sebagai alat pengamat dan dengan berkembangnya
matematika dan fisika sebagai sarana penunjang sehingga dapat mengamati
planet-planet lainnya termasuk planet Pluto sebagai planet terjauh.
Planet-planet
dapat dikelompokan menjadi dua, yakni planet dalam dan planet luar. Planet
dalam yakni planet yang dekat dengan matahari, yakni : merkurius, venus, bumi
dan mars. Planet Luar yakni terdiri dari Jupiter, Saturnus, Uranus, neptunus
dan Pluto. Planet dalam umumnya lebih kecil dari [lanet luar, namun mempunyai
massa jenis yang lebih besar.
Peredaran
planet mengelilingi matahri disebut gerak revolusi. Disamping itu planet-planet
beredar mengelilingi sumbunya disebut gerak rotasi yang menyebabkan timbulnya
peredaran siang dan malam. Gerak revolusi dan gerak rotasi searah jarum jam
yakni dari timur ke barat. Waktu untuk satu putaran revolusi disebut kala
revolusi yakni 365 ¼ hari dan waktu satu putaran rotasi disebut kala rotasi
yakni 24 jam.
2.
Bagian-Bagian Tata Surya
Tata surya
terdiri dari matahari sebagai pusat dan benda-benda lain seperti planet ,
satelit, meteor, komet, debu dan gas antarplanet beredar mengelilinginya.
Keseluruhan sistem ini bergerak mengelilingi pusat galaksi. Planet merupakan
suatu benda yang dingin, sinarnya yang tampak kemilau dari bumi itu, tidak lain
ialah cahaya matahari yang dipantulkan. Jadi, tidak ubahnya seperti bulan
purnama. Sebelum kita mengenal masing-maisng planet tersebut secara lebih
mendalam, sebaiknya kita bicarakan lebih dahulu tentang matahari sebagai pusat
tata surya.
Matahari
Matahari
ialah suatu bola gas pijar yang terdiri dari 49% atom hidrogen (H) dan 5,6%
atom helium (He), serta sisanya campuran unsur-unsur karbon (C ) dan atom
lainnya. Bentuk matahari ternyata tidak bulat benar. Ia mempunyai semacam
ekuatoe dan kutub, karena gerak rotasinya. Garis tengah ekuatorialnya 864.000
mil, sedangkan garis tengah antarkutubnya 43 mil lebih pendek.
Matahari
juga merupakan tata surya yang paling besar karena 98% massa tata surya
terkumpul pada matahari. Di samping sebagai pusat peredaran, matahari juga
merupakan sumber-sumber tenaga di lingkungan tata surya. Matahari terdiri dari
inti dan tiga lapisan kulit, masing-maisng fotosfer, kromosfer dan korona.
Menurut
perhitungan para pakar, temperatur di permukaan matahari sekitar 6.0000 C.
jenis batuan atau logam apa pun yang kita kenal di bumi akan lebur pada tempera
tur setinggi itu. Temperatur tertinggi terletak di bagian tengahnya, yang
diperkirakan tidak kurang dari 25 juta 0C.
Lapisan bola
matahari bagian dalam disebut fotosfer (bahasa Yunani, photos: cahaya, sphera:
bola), yang artinya bola bercahaya memancar, radiasi fotosfer sangat kuat pad
agelombang tampak mata. Sedangkan atmosfer bumi dapat meloloskan panjang
gelombang tampak mata. Mata manusia sangat sensitif terhadap panjang gelombang
tampak mata ini. Fotosfer tebalnya kira-kira 220 mil.
Kromosfer
(bahasa Yunani, chromos; warna, sphera: bola). merupakan lapisan luar dari
fotosfer. Warnanya kemerahan berasal dari hidrogen yang berpijar. Lapisan ini
mempunyai lidah-lidah api yang menjilat ke laur. Tebal kromosger kira-kira
9.000 mil. Lapisan lebih luar dari kromosfer ialah korona. Korona berupa sinar
kemilauan yang tebalnya kadang-kadang meleihi garis tengah matahari itu
sendiri. Korona tampak jelas (berwarna putih perak) mengelilingi matahari pada
waktu terjadi gerhana matahari, karena fotosfer dan kromosfer terhalang oleh bulan.
Matahari
sangat penting bagi kehidupan di muka bumi karena :
1) Merupakan sumber energi (sinar
panas). Energi yang terkandung dalam batbara dan minyak bumi sebenarnya juga
berasal dati matahari
2) Mengontrol stabilitas peredaran bumi
yang juga berarti mengontrol terjadinya siang dan malam, bulan, tahun serta
mengontrol peredarana planet lainnya.
1. Planet
Merkurius
Planet
merkurius merupakan planet terkecil dan terdekat dengan matahari. Merkurius
tidak mempunyai satelit atau bulan dan juga hawa atau udara. Planet ini
mengandung albedo, yaitu perbandingan antara cahaya yang dipantulkan dengan
yang diterima dari matahari sebesar 0,07. Ini berarti 0,93 atau 93% cahaya yang
berasal dari matahari diserapknya.
Garis
tengahnya 4.500 km lebih besar daripada garis tengah bulan yang hanya 3.160 km.
karena letaknya yang begitu dekat dengan matahari maka bagian yang menghadap
matahari sangat panas, sebaliknya yang tidak menghadap matahari dingin sekali.
Hal ini disebabkan karena Merkurius tidak memiliki atmosfer dan bulan
(satelit). Diperkirakan tidak ada kehidupan sama sekali di Merkurius.
Merkurius
mengadakan rotasi dalam waktu 58,6 hari. Ini berarti panjang siang harinya
lebih dari 28 hari, demikian juga pada malam harinya. Merkurius mengelilingi
matahari dalam waktu 88 hari.
2. Planet
Venus
Planet ini
dinamakan Venus karena bila dilihat dari bumi merupakan planet yang paling
banyak memantulkan cahaya matahari akibat sifat dari permukaanya. Orang Yunani
menganggap keadaan planet itu sangat cantik seperti dewi kecantikan mereka
(Venus).
Planet ini
lebih kecil dari bumi, mempunyai albedo 0,8 atau 20% cahaya matahari yang
datang akan diserapnya. Planet ini diliputi awan tebal (atmosfer) yang mungkin
terjadi dari karbon dioksida, tetapi tidak mengandung uap air dan oksigen.
Planet ini juga tidak mempunyai satelit.
Venus
menempati urutan kedua terdekat dengan matahari. Planet ini terkenal sebagai
bintang kejora yang bersinar terang pada waktu sore atau pagi hari. Besarnya
hampir sama dengan bumi, bergaris tengah 12.320 km, sedangkan bumi bergaris
tengah 12.640 km. rorasi Venus kurang lebih 247 hari dan berevolusi
(mengelilingi matahari) selama 225 hari, artinya 1 tahun venus adalah 225
hari.
Dengan
analisis spektrum atas cahaya yang datang dari Venus, dapat diketahui bahwa di
sana terdapat oksigen. Atas dasar analogi bahwa keberadaan gas oksigen yang
tetap jumlahnya di udara disebabkan oleh tumbuhan yang mengadakan fotosintesis
maka dapat diperkirakan bahwa di Venus pun ada kehidupan. Rotasi Venus
berlawanan dengan rotasi bumi, bumi berotasi dengan arah barat-timur, sedangkan
venus rotasinya timur-barat.
3. Planet
Bumi dan Bulannya
a. Bumi
Bumi
menempati urutan ketiga terdekat dengan matahari. Besarnya hampir sama dengan
venus dan bergaris tengah 7.900 mil atau 12.646 km.jarak antara bumi dengan
matahari ialah 149 juta km. jarak ini dijadikan satuan jarak astronomical Unit
(AU). Jadi, 1 AU = 149 juta km.
Bumi
mengadakan rotasi 24 jam, berarti satu hari bumi lamanya ialah 24 jam,
sedangkan satu hari venus ialah 247 kali dari bumi, yakni 247 x 24 jam. Bumi
mengadakan revolusi selama 365 ¼ hari. Satu kali putaran mengelilingi matahari
disebut juga satu tahun . sekarang mari kita bandingkan dengan 1 tahun
merkurius = 88 hari bumi, sedangkan 1 tahun mars = 1,9 tahun bumi. Berat jenis
rata-rata bumi ialah 5,52.
b. Bulan
Bulan
merupakan satu-satuan satelit bumi dan tidak memiliki atmosfer. Jarak bulan
dengan bumi adalah 240 ribu mil= 384 ribu km dan bargaris tengah 2.160 mil atau
3,456 km. jarak terjauh bulan dari pusat bumi 406.700 km dan jarak terdekatnya
356.400 km.
Pada
permukaan bulan, terdapat gunung-gunung dan dataran rendah seperti bumi. Namun
lubang-lubang kepundannya tampak besar-besar sampai ada yang bergaris tengah 8
km.
Oleh karena
bulan tidak beratmosfer maka raut permukaan bulan tetap abadi sebab tidak ada
erosi. Tidak adanya atmosfer dapat dibuktikan dengan tidak dibiaskannya sama
sekali sinar bintang yang datangnya dari belakang bulan ke bumi. Sinarnya
merupakan pantulan sinar matahari sehinga dengan pantulan itu permukaan bulan
dapat berubah-ubah. Perubahan penampakan bulan disebut fase. Fase bulan terjadi
karena bulan mengitari bumi (revolusi).
Ada delapan
fase bulan, yakni :
a. Fase bulan baru, terjadi pada
kedudukan dengan urutan matahari bulan-bumi (konjungsi)
b.
Fase bulan sabit, terjadi pada kedudukan setelah konjungsi dan akan
memasuki kedudukan kuartir
c.
Fase bulan setengah penuh, terjadi pada kedudukan bulan-bumi tegak lurus
pada matahari –bumi (kuartir)
d.
Fase bulan bungkuk, terjadi pada kedudukan setelah kuartir dan akan
memasuki kedudukan oposisi
e.
Fase bulan purnama, terjadi pada kedudukan dengan urutan matahari
bumi-bulan (oposisi)
f.
Fase bulan bungkuk, terjadi pada kedudukan oposisi dan akan memasuki
kedudukan kuartir
g.
Fase bulan setengah penuh, terjadi pada kedudukan bulan bumi tegak lurus
pada matahari-bumi
h. Fase bulan sabit, terjadi pada
keadaan setelah kuartir dan akan memasuki kedudukan konjungsi.
Dalam
kalender yang mendasarkan pada peredaran bulan sebagai acuannya, tanggal
diambil pada saat bulan baru atau disebut bulan mati. Pada saat tersebut bulan
berada diantara bumi dan matahari sehingga tidak ada cahaya matahari yang bisa
dipantulkan bulan ke bumi. Kemudian, karena bulan bergerak mengelilingi bumi,
makin lama semakin banyak permukaan bulan yang tampak disinari matahari., bulan
mulai kelihatan sebagai bulan sabit. Dan ini langsung sampai sekitar tanggal 7,
yakni saat bulan dalam keadaan setengah penuh. Antara tanggal 7 dan tanggal 15,
permukaan bulan yang disinari matahari semakin banyak. Keadaan ini disebut
bulan bungkuk.
Saat bulan
purnama, yaitu sekitar tanggal 14, bumi berada diantara bulan dan matahari.
Pada kedudukan ini bulan bersinar penuh, karena bulan berada persis di belakang
bumi, apabila dilihat dari matahari. Setelah bulan purnama berlangsung, bulan
memasuki fase bungkuk lagi, kemudian menjadi setengah penuh pad atangga 21, dan
menjadi bulan sabit lagi sampai bulan baru berikutnya.
Perhitungan
tahun menurut bulan mengelilingi bumi disebut perhitungan qamariah (bahasa
Arab, qamar = bulan). Penanggalan Hijriah dasarnya adalah peredaran bulan
mengelilingi bumi. Perhitungan kapan mulai bulan baru dan kapan pula akhirnya
bulan ramadhan bagi umat islam menjadi sangat penting. Meningat pada bulan
ramadhan umat Islam berpuasa, kemudian setelah bulan Ramadhan berakhir, umat
islam dilarang berpuasa. Oleh sebab itu, pemeluk agama Islam harus mengetahui
secara tepat kapan mulai dan kapan berakhirnya bulan Ramadhan tersebut.
Perhitungan tahun menurut peredaran bumi mengitari matahari disebut perhitungan
Syamsiah (bahan arab, Syam = matahari). Contohnya penanggalan Masehi.
Gerhana
bulan
Apabila
permukana bulan terkena oleh bayang-bayang bumi maka akan terjadi gerhana bulan
dan bila bumi yang terkena bayangan bulan maka terjadilah gerhana matahari.
Para ilmuwan telah dapat memperhitungkan dengan akurat, kapan akan terjadi
gerhana bulan, tidak saja pada tahun berapa, tapi hari, tanggal, jam bahkan
perhitungan detiknya.
4. Planet
Mars
Planet ini
diberi nama sesuai dengan nama Dewa Pernah orang Yunani, karena planet ini
berwarna kemerah-merahan seperti darah yang diduga tanahnya mengandung banyak
besi oksigen. Pada permukana planet ini didapatkan warna-warna hijau, biru dan
sawo matang yang selalu berubah sepanjang tahun.
Dugaan ini
bertolak pada kenyataan-kenyataan berikut ini : Berdasarkan pengamatan melalui
teropong dan foto, pada permukana Mars terdapat semacam kanal (saluran atau dam
air) yang sangat panjang dan lurus sekali. Kanal ini menghubungkan bagian Mars
yang tertutup salju dengan bagian yang panas. Bila kanal ini buatan alam,
apakah mungkin selurus itu? Mars tampaknya diselubungi oleh atmosfer. Dugaan
ini bertolak dari kenyataan bahwa permukaan Mars dari waktu ke waktu selalu
tampak berbah, baik berubah dalam bentuk atau gambar maupun wa rnanya. Fenomena
ini mengarah kepada adanya tumbuhan pada permukaanya dan adanya awan yang
menyelubungi seperti layaknya di bumi.
Penelitian
terakhir menunjukkan bahwa pada planet Mars terdapat uap air meskipun dalam
jumlah yang sangat kecil, tetapi para pakar lebih cenderung mengatakan bahwa
perubahan warna permukana planet disebabkan oleh angin pasir, bukan oleh
organisme.
Hal lain
yang menarik di planet ini adalah adanya dua buah bulan dan biasa disebut
dengan nama satelit. Satelit yang kecil diberi nama phobos. Satelit ini
dekat dengan planet Mars dan hanya berjarak 3.700 mil (dibandingkan dengan
jarak bumi-bulan, 240 ribu mil). Garis tengah 10 mil (16 km). ia mengadakan
revolusi mengelilingi Mars dalam waktu 7 jam 39 menit, dan anehnya ia terbit
dari barat, terbenam di Timur. Phobos dalam satu hari Mars, terbit dan terbenam
sebanyak 3 kali.
Satelit yang
besar dinamakan deimos. Satelit ini terbit ari timur dan terbenam di sebelah
barat setelah beberapa hari. Hal ini disebabkan karena revolusi satelit Deimos
hanya berbeda sedikit lebih cepat daripada rotasi Mars.
Fakta lain
yang perlu dicatat tentang mars adalah :
a. Jarak mars ke matahari adalah 1,52
AU;
b.
Bergaris tengah 3.920 mil (setengah dari bumi);
c.
Bere volusi 1,9 tahun;
d.
Berotasi 24 hari 37 menit;
e. Perlu pula diketahui, bahwa menurut
data yang dikirim oleh Mariner-4, di Mars tak ada oksigen, hampir tak ada air
sedangkan kutub es yang diperkirakan mengandung banyak air, ternyata tak lebih
dari lapisan salju yang sangat tipis. Ini pula kiranya yang menjadi sebab,
mengapa pada waktu tertentu kutub yang berwarna putih itu lenyap dari pandangan
mata.
5. Planet
Jupiter
Jupiter
merupakan planet terbesar dalam tata surya kita. Ia bergaris tengah 86.600 mil
atau 138.560 km, mengadakan rotasi dengan cepat yaitu 10 jam (bandingkan 24 jam
untuk Bumi dan 247 hari untuk Venus). Jupiter tampak sebagai bintang yang
terang yang muncul di tengah malam. Akibat berotasi dengan cepat, bagian
ekuator lainnya menjadi sedikit mengembang dan mebentuk sabuk yang jelas.
Berdasarkan
analisis spektroskopis, planet ini mengandung gas metana dan amo niak dalam
jmlah banyak, begitu juga gas hidrogen. Albedonnya 0,44 Bercak kemerahan
bergaris tengah 30.000 mil di bagian Selatan (telah diketahui dari tahun 1831)
diperkirakan adalah suatu kawah yang masih hidup (karena warnanya
berubah-ubah). Planet ini mempunyai 14 satelit atau bulan.
Massa planet
ini sangat besar, hampir 300 kali massa bumi dan gravitasinya, yaitu 2,6 kali
gravitasi bumi. Artinya, bila suatu benda di bumi beratnya 100 kg maka berat
benda tersebut di JUPiter menjadi 260 kg. akibat selanjutnya, ia memiliki daya
tarik yang sangat kuat sehingga mampu menarik 12 satelit atau bulan yang
berukuran sangat besar. Dua diantaranya lebih besar daripada planet Merkurius.
Tiga darinya beredar berlawanan arah dengan sembilan lainnya. Bulan-bulan
tersebut memiliki lapisan atmosfer yang cukup tebal.
6. Planet
Saturnus
Planet
terbesar kedua setelah Jupiter ialah Saturnus, karena planet ini bergaris
tengah 74.000 mil atau 118. 400 km dengan kecepatan rotasi yang sama dengan
Jupiter. Planet ini juga memiliki lapisan atmosfer yang terdiri dari gas etan,
amoniak dan hidrogen yang bersuhu rata-rata 1030 C, tetapi suhu pada
permukaanya sangat rendah, yakni 2430 F. walaupun demikian, massa jenisnya
sangat kecil bila dibandingkan dengan air yakni 0,75 g/cm3.
Yang paling
menarik dari planet ini ialah ditemukannya sabuk putih yang melilit ekuatornya
dengan jarak dari permukaan sejauh 7.000 mil sampai kurang lebih 37.000 mil.
Sabuk ini berbentuk pipih setebal 10 mil, dan berupa debu. Sabuk ini ternyata
berputar mengelilingi planet dengan kecepatan yang berbeda, sabuk bagian dalam
jauh lebih cepat daripada bagian luarnya. Sabuk atau cincin in I diduga berasal
dari satelit yang tidak pernah terbentuk, karena gaya ganggu Saturnus yang
besar, akibat letaknya yang terlalu dekat dengan Saturnus sehingga calon
satelit itu menjadi tidak stabil.
Saturnus
mempunyai 10 satelit dan yang terbesar ialah titan (besarnya 2 kali
bulan-bumi). Phoebe yang bergerak berlawanan arah dengan sembilan satelit
lainnya, menunjukkan bahwa phoebe bukan anak kandung saturnus. Keanehan phoebe dan
sabuk raksasa itu memperkuat Teori Tidal. Keanehan lainnya ialah sabuk Saturnus
itu itu mengembang dan merapat pada permukaan planet 15 tahun sekali.
7. Planet
Uranus
Planet ini
ditemukan secara tak sengaja oleh Herschel dan keluarga pada tahun 1781, ketika
mereka sedang mengamati Saturnus. Besarnya Uranus kurang dari setengah saturnus
dengan garis tengah 50. 560 km atau 4 kali bumi. Oleh karenanya, planet ini
merupakan planet pertama yang dapat ditangkap oleh teleskop, karena letaknya
yang cukup jauh dari matahari.
Uranus
memiliki lima satelit. Berbeda dengan planet lain, rotasi Uranus bergerak dari
Timur ke Barat. Jarak ke matahari adalah 2.860 juta km atau 19,2 AU, dan
mengelilinginya dalam waktu 84 tahun. Kecepatan rotasi 10 jam 47 menit.
Berdasarkan pengamatan pesawat Voyager pada bulan Januari 1986, Uranus memiliki
14 satelit. Sama seperti Venus, rotasinya berlawanan arah dengan rotasi bumi.
8. Planet
Neptunus
Neptunus
ditemukan pada saat para astronom mengamati planet baru Uranus yang orbitannya
agak menyimpang dari perhitungan. Berdasarkan Hukum Newton (gaya tarik menarik
antara dua benda) diperkirakan ada benda langit besar lain yang mempengaruhi
orbit Uranus. Ternyata pengaruh tersebut disebabkan adanya Neptunus yang
merupakan planet terbesar ketiga pad atahun 1846. Planet ini, jika dilihat
dengan teleskop dari bumi berwarna kebiru-biruan. Dari spektrum cahayanya,
planet ini diketahui mempunyai atmosfer yang sebagian besar terdiri dari gas
metana.
Neptunus
mempunyai dua satelit, satu diantaranya disebut Triton.satelit Triton beredar
berlawanan arah dengan gerak rotasi Neptunus. Jarak ke matahari adalah 30,1 AU
atau 4,470 juta km, bergaris tengah 28.000 mil dan mengelilingi matahari dalam
waktu 165 tahun sekali putar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar