A. Manusia Dalam
Perspektif Psikologi
Telah merupakan pendapat psikologi modern bahwa manusia
selain merupakan makhluk biologis yang sama dengan makhluk hidup lainnya, adalah
juga mkhluk yang mempunyai sifat-sifat tersendiri yang berbeda dengan makhluk
dunia lainnya. Oleh karena itu dalam mempelajari manusia kita harus mempunyai
sudut pandang yang khusus pula. Kita tidak dapat menjadikan manusia hanya
sebagai obyek seperti pandangan kaum materialis, tetapi kita juga tidak
dapat mempelajari manusia hanya dari kesadarannya saja seperti pandangan kaum idealis.
Manusia adalah obyek yang sekaligus juga subyek. E.Cassirer menyatakan bahwa
manusia itu adalah “Makhluk Simbolis” dan Plato merumuskan : “Manusia harus
dipelajari bukan dalam kehidupan pribadinya, tetapi dalam kehidupan sosial dan
kehidupan politiknya. Sedangkan menurut faham filsafat eksistensialisme :
“Manusia adalah eksistensi”. Manusia tidak hanya ada atau berada di dunia ini ,
tetapi ia secara aktif “mengada”.
Manusia tidak semata-mata tunduk pada kodratnya dan secara
pasif menerima keadaanya, tetapi ia selalu secara sadar dan aktif menjadikan ia
sesuatu. Proses perkembangan manusia sebagian ditentukan oleh kehendaknya
sendiri, berbeda dengan makhluk-makhluk yang lainnya yang sepenuhnya tergantung
pada alam. Kebutuhan untuk terus menerus menjadi inilah yang khas manusiawi,
dan karena itu pulalah manusia bisa berkarya, bisa mengatur dunia untuk
kepentingannya, sehingga timbullah kebudayaan dalam segala bentuknya itu, yang
tidak terdapat pada makhluk lainnya. Bentuk-bentuk kebudayaan ini antara lain
adalah sistem perekonomian, kehidupan sosial dengan norma-normanya dan
kehidupan politik.
B. Ciri-ciri Manusia
sebagai Makhluk Hidup
a.
Tubuh Manusia
Tubuh
manusia merupakan keseluruhan struktur fisik manusia. Tubuh manusia terdiri
atas kepala, leher, batang tubuh, sepasang lengan, dan sepasang kaki.
Tubuh manusia ditutupi oleh kulit dan diperkuat oleh rangka. Secara garis besar tubuh manusia dapat
dibedakan atas:
1.
Kepala, terdiri dari : tengkorak, wajah, dan rahang bawah.
2.
Leher
3.
Batang tubuh, terdiri dari : dada, perut, punggung dan panggul.
4.
Anggota gerak atas, terdiri dari : - Sendi bahu - Lengan atas - Lengan
bawah - Siku - Lengan bawah - Pergelangan tangan -
Tangan.
5.
Anggota gerak bawah, terdiri dari : - Sendi panggul - Tungkai atas (paha) -
Lutut - Tungkai bawah - Pergelangan kaki - Kaki.
Tinggi rata-rata
tubuh manusia dewasa sekitar 1,6 m (5-6 kaki). Ukuran tubuh manusia biasanya
ditentukan oleh gen. Jenis dan komposisi tubuh dipengaruhi oleh faktor
pasca-kelahiran seperti diet dan olahraga.
Pada saat manusia mencapai kedewasaan, tubuh terdiri dari
hampir 100.000.000.000 sel. Masing-masing merupakan bagian sistem
organ yang dirancang untuk melakukan fungsi kehidupan yang esensial. Sistem
organ tubuh termasuk: kardiovaskular (peredaran darah), kekebalan tubuh,
pencernaan, pernapasan, ekskresi, perkemihan, muskuloskeletal (otot dan
rangka), saraf, endokrin, dan reproduksi.
b.
Ciri-ciri Manusia sebagai Mahluk Hidup
Manusia dikatakan sebagai makhluk hidup atau organisme
bernyawa karena memenuhi ciri-ciri sebagai berikut di bawah ini :
1.
Terdapat Protoplasma
Protoplasma
merupakan bagian terpenting dari sel yang terdiri atas kompleks sitoplasma
beserta isinya termasuk nukleus, yang terlindung dengan baik. Berbeda dengan
benda tak hidup atau benda mati yang tidak memiliki protoplasma. Lihat saja
batu atau computer yang tidak memiliki protoplasma atau sel, sehingga
disebut sebagai benda mati.
2.
Mempunyai Bentuk dan Ukuran
Makhluk hidup dapat dikenali ciri khas yang ada
padanya dengan melihat bentuknya. Antara jenis makhluk hidup yang
satu dengan yang lain memiliki perbedaan baik dalam ukuran maupun bentuknya.
Seperti antara manusia dengan kera, dengan jelas terlihat perbedaannya.
3. Melakukan Aktifitas-aktifitas Kehidupan :
a. Makan
Makanan
(nutrisi) diperlukan oleh makhluk hidup sebagai sumber energi, untuk
pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang rusak. Setiap makhluk hidup mempunyai
cara yang berbeda-beda dalam memperoleh makanan. Hewan dan manusia tidak dapat
membuat makanan sendiri seperti tumbuhan, tetapi tergantung pada makhluk hidup
lainnya. Makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri dinamakan heterotrof.
b. Metabolisme
Metabolisme merupakan
modifikasi senyawa kimia secara biokimia di dalam organisme dan sel. Metabolisme
mencakup sintesis atau penyusunan (anabolisme) dan penguraian (katabolisme)
molekul organik kompleks. Metabolisme biasanya terdiri atas tahapan-tahapan
yang melibatkan enzim. Tanpa metabolisme, makhluk hidup tidak dapat bertahan
hidup.
Katabolisme adalah
reaksi pemecahan/pembongkaran senyawa kimia kompleks yang mengandung energi
tinggi menjadi senyawa sederhana yang mengandung energi lebih rendah. Fungsi
reaksi katabolisme adalah untuk menyediakan energi dan komponen yang dibutuhkan
oleh reaksi anabolisme. Respirasi atau bernapas merupakan reaksi katabolisme
utama pada manusia. Pada saat bernapas, oksigen (O2) dihirup dan karbon
dioksida (CO2) dihembuskan. Oksigen diperlukan untuk proses oksidasi zat
makanan yang menghasilkan energi dan karbon dioksida. Energi berguna untuk
menjalankan kegiatan hidup. Manusia dan hewan vertebrata di darat bernafas
dengan paru-paru.
Anabolisme adalah suatu
peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks, nama lain dari
anabolisme adalah peristiwa
sintesis atau penyusunan. Proses anabolisme memerlukan energi dalam bentuk
Adenosin Tri Posfat (ATP) untuk menghasilkan molekul-molekul kompleks seperti
protein, lipid, polisakarida, dan asam-asam nukleat. Anabolisme merupakan
proses yang dibutuhkan tubuh kita untuk membangun otot.
c.
Tumbuh dan Berkembang
Pertumbuhan adalah penambahan biomassa yang bersifat tidak dapat balik
(irreversible). Penambahan biomassa ditandai dengan penambahan berat, panjang,
volume, jumlah sel, dan lain-lain. Pertumbuhan pada makhluk hidup dapat dilihat
dari perubahan ukurannya. Oleh karena itu, pertumbuhan dapat dinyatakan dalam
ukuran panjang maupun berat. Ciri-ciri pertumbuhan antara lain sebagai berikut:
a.
Terjadi perubahan fisik dan perubahan ukuran
b.
Terjadi peningkatan jumlah sel (kuantitatif)
c.
Dapat dinyatakan dalam ukuran panjang maupun berat
d.
Dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal
e.
Bersifat terbatas, pada usia tertentu makhluk hidup sudah tidak tumbuh
lagi.
Selama pertumbuhan,
makhluk hidup juga mengalami perkembangan. Perkembangan merupakan perubahan
struktur dan fungsi yang bersifat spesifik. Perubahan struktur dan fungsi
tersebut menyebabkan bagian-bagian penyusun tubuh bertambah lengkap, sempurna,
dan kompleks. Adapun ciri-ciri perkembangan antara lain sebagai berikut:
a.
Terjadi peningkatan kualitatif individu
b.
Adanya proses kedewasaan
c.
Tidak dapat dinyatakan dalam ukuran jumlah, panjang, maupun berat
d.
Bersifat sistematis, progresif, dan berkesinambungan. Artinya proses perkembangan
terus terjadi sampai makhluk hidup tersebut mati.
D. Reproduksi
|
reproduksi pada manusia |
Makhluk hidup yang
tidak mampu berkembangbiak menghasilkan keturunan akan punah dan musnah dimakan
waktu. Oleh sebab itu makhluk hidup memiliki cara masing-masing untuk dapat
memperbanyak diri untuk mempertahankan keberadaan jenisnya di dunia. Cara
perkembangbiakkan makhluk hidup berbeda-beda. Manusia berkembang biak dengan
melahirkan.
Hewan berkembang biak
antara lain dengan melahirkan, bertelur, bertelur-melahirkan, dan lain-lain.
|
reproduksi pada hewan |
1.
Melakukan Adaptasi
Semua makhluk hidup
perlu melakukan penyesuaian diri dengan fungsi tubuh dan lingkungan sekitar
ekosistem, untuk dapat bertahan hidup dengan lebih baik dan mudah. Adaptasi
pada mahluk hidup bermacam-macam, diantaranya adaptasi morfologis, tingkah
laku, dan fisiologis. Contoh adaptasi fisiologi pada manusia, yaitu pada saat
udara panas akan berkeringat, dan pada saat udara dingin akan mengeluarkan
banyak urin.
2. Bergerak
Bergerak adalah
merupakan perubahan posisi atau pindah tempat, baik seluruh tubuh atau
sebagian. Ada dua macam gerak pada mahluk hidup, yaitu gerak aktif dan gerak
pasif. Gerak aktif adalah gerak berpindah tempat misalnya dengan kaki, sayap
dan sirip. Gerak pasif misalnya ditunjukkan oleh tumbuhan. Tumbuhan umumnya
tidak dapat berpindah tempat, tetapi menggerakkan sebagian tubuhnya. Pada
vertebrata termasuk manusia, terdapat gerak aktif dengan alat gerak berupa
otot, dan gerak pasif dengan alat gerak berupa tulang. Manusia dan hewan melakukan
kegiatan dengan menggerakkan anggota tubuh untuk berbagai keperluan seperti
berjalan, berlari, makan, menggaruk, berkedip, dan sebagainya.
3. Memiliki Sistem
Transpor
Transportasi di sini ialah proses pengedaran berbagai
zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak
diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh. Alat transpor pada manusia terutama
adalah darah. Di dalam tubuh, darah beredar dengan bantuan alat peredaran darah
yaitu jantung dan pembuluh darah. Selain peredaran darah, pada manusia terdapat
juga peredaran limfe (getah bening), yang diedarkan melalui pembuluh limfe.
a.
Peka terhadap Rangsang (iritabilitas)
Kemampuan untuk bereaksi terhadap rangsangan dari lingkungan disebut
dengan istilah iritabilita. Tumbuhan, hewan, dan manusia mempunyai kepekaan
terhadap rangsang atau perubahan yang terjadi di sekitarnya. Sebagai contoh,
manusia jika diberi bau yang merangsang akan menanggapi rangsang, misalnya
bersin. Alat pengenal lingkungan pada manusia dan hewan berupa indera. Indera
peka terhadap rangsang.
Rangsang dapat berupa cahaya,
bunyi, bau, rasa atau sentuhan. Dengan adanya indera yang peka terhadap
rangsang-rangsang tersebut, manusia dan hewan mempunyai kemampuan melihat, mendengar,
mencium, mengecap rasa dan menyentuh/meraba.
b.
Memiliki Sistem Regulasi
Pengertian sistem regulasi adalah
sistem pengaturan yang ada di dalam tubuh makhluk hidup untuk dapat hidup
seimbang, serasi dan selaras, yang diatur oleh syaraf dan hormon.
c. Ekskresi
Ekskresi adalah proses
pengeluaran sisa-sisa metabolisme tubuh. Dalam proses oksidasi makanan selain
menghasilkan energi, tubuh organisme juga menghasilkan zat sisa yang harus
dikeluarkan dari tubuh. Apabila zat sisa tersebut tidak dikeluarkan, akan
membahayakan tubuh. Organ atau alat-alat ekskresi pada manusia yaitu paru-paru,
hati, kulit, dan ginjal. Sebagai contoh, ginjal pada manusia berfungsi untuk
menyaring darah dan mengeluarkan zat sisa yang disebut urin.