Selasa, 01 Juli 2014

Ilmu Alam

Ilmu alam (bahasa Inggris: natural science; atau Ilmu Pengetahuan Alam) adalah istilah yang digunakan yang merujuk pada rumpun ilmu dimana obyeknya adalah benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan pun dimana pun.
Sains (science) diambil dari kata latin scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. "Real Science is both product and process, inseparably Joint" (Agus. S. 2003: 11)
Sains sebagai proses merupakan langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan untuk melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala-gejala alam. Langkah tersebut adalah merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis dan akhimya menyimpulkan. Dari sini tampak bahwa karakteristik yang mendasar dari Sains ialah kuantifikasi artinya gejala alam dapat berbentuk kuantitas.
Ilmu alam mempelajari aspek-aspek fisik & nonmanusia tentang Bumi dan alam sekitarnya. Ilmu-ilmu alam membentuk landasan bagi ilmu terapan, yang keduanya dibedakan dari ilmu sosial, humaniora, teologi, dan seni.
Matematika tidak dianggap sebagai ilmu alam, akan tetapi digunakan sebagai penyedia alat/perangkat dan kerangka kerja yang digunakan dalam ilmu-ilmu alam. Istilah ilmu alam juga digunakan untuk mengenali "ilmu" sebagai disiplin yang mengikuti metode ilmiah, berbeda dengan filsafat alam. Di sekolah, ilmu alam dipelajari secara umum di mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam(biasa disingkat IPA).
Tingkat kepastian ilmu alam relatif tinggi mengingat obyeknya yang kongkrit, karena hal ini ilmu alam lazim juga disebut ilmu pasti.
Di samping penggunaan secara tradisional di atas, saat ini istilah "ilmu alam" kadang digunakan mendekati arti yang lebih cocok dalam pengertian sehari-hari. Dari sudut ini, "ilmu alam" dapat menjadi arti alternatif bagi biologi, terlibat dalam proses-proses biologis, dan dibedakan dari ilmu fisik (terkait dengan hukum-hukum fisika dan kimia yang mendasari alam semesta).

Kamis, 26 Juni 2014

Manusia Dalam Perspektif Psikologi

A. Manusia Dalam Perspektif Psikologi
                  
          Telah merupakan pendapat psikologi modern bahwa manusia selain merupakan makhluk biologis yang sama dengan makhluk hidup lainnya, adalah juga mkhluk yang mempunyai sifat-sifat tersendiri yang berbeda dengan makhluk dunia lainnya. Oleh karena itu dalam mempelajari manusia kita harus mempunyai sudut pandang yang khusus pula. Kita tidak dapat menjadikan manusia hanya sebagai obyek seperti pandangan kaum materialis, tetapi kita juga tidak dapat mempelajari manusia hanya dari kesadarannya saja seperti pandangan kaum idealis. Manusia adalah obyek yang sekaligus juga subyek. E.Cassirer menyatakan bahwa manusia itu adalah “Makhluk Simbolis” dan Plato merumuskan : “Manusia harus dipelajari bukan dalam kehidupan pribadinya, tetapi dalam kehidupan sosial dan kehidupan politiknya. Sedangkan menurut faham filsafat eksistensialisme : “Manusia adalah eksistensi”. Manusia tidak hanya ada atau berada di dunia ini , tetapi ia secara aktif “mengada”.
          Manusia tidak semata-mata tunduk pada kodratnya dan secara pasif menerima keadaanya, tetapi ia selalu secara sadar dan aktif menjadikan ia sesuatu. Proses perkembangan manusia sebagian ditentukan oleh kehendaknya sendiri, berbeda dengan makhluk-makhluk yang lainnya yang sepenuhnya tergantung pada alam. Kebutuhan untuk terus menerus menjadi inilah yang khas manusiawi, dan karena itu pulalah manusia bisa berkarya, bisa mengatur dunia untuk kepentingannya, sehingga timbullah kebudayaan dalam segala bentuknya itu, yang tidak terdapat pada makhluk lainnya. Bentuk-bentuk kebudayaan ini antara lain adalah sistem perekonomian, kehidupan sosial dengan norma-normanya dan kehidupan politik.
B. Ciri-ciri Manusia sebagai Makhluk Hidup
a.       Tubuh Manusia

          Tubuh manusia merupakan keseluruhan struktur fisik manusia. Tubuh manusia terdiri atas kepala, leher, batang tubuh, sepasang lengan, dan sepasang kaki.
Tubuh manusia ditutupi oleh kulit dan diperkuat oleh rangka.  Secara garis besar tubuh manusia dapat dibedakan atas:
1.      Kepala, terdiri dari : tengkorak, wajah, dan rahang bawah.
2.      Leher
3.      Batang tubuh, terdiri dari : dada, perut, punggung dan panggul.
4.      Anggota gerak atas, terdiri dari : - Sendi bahu - Lengan atas - Lengan bawah - Siku - Lengan bawah - Pergelangan tangan -        Tangan.
5.      Anggota gerak bawah, terdiri dari : - Sendi panggul - Tungkai atas (paha) - Lutut - Tungkai bawah - Pergelangan kaki - Kaki.

          Tinggi rata-rata tubuh manusia dewasa sekitar 1,6 m (5-6 kaki). Ukuran tubuh manusia biasanya ditentukan oleh gen. Jenis dan komposisi tubuh dipengaruhi oleh faktor pasca-kelahiran seperti diet dan        olahraga.
          Pada saat manusia mencapai kedewasaan, tubuh terdiri dari hampir 100.000.000.000 sel. Masing-masing    merupakan bagian sistem organ yang dirancang untuk melakukan fungsi kehidupan yang esensial. Sistem organ tubuh termasuk: kardiovaskular (peredaran darah), kekebalan tubuh, pencernaan, pernapasan, ekskresi, perkemihan, muskuloskeletal (otot dan rangka), saraf, endokrin, dan reproduksi.
b.      Ciri-ciri Manusia sebagai Mahluk Hidup
          Manusia dikatakan sebagai makhluk hidup atau organisme bernyawa karena memenuhi ciri-ciri sebagai berikut di bawah ini :
1.      Terdapat Protoplasma
       Protoplasma merupakan bagian terpenting dari sel yang terdiri atas kompleks sitoplasma beserta isinya termasuk nukleus, yang terlindung dengan baik. Berbeda dengan benda tak hidup atau benda mati yang tidak memiliki protoplasma. Lihat saja batu atau computer  yang tidak memiliki protoplasma atau sel, sehingga disebut sebagai benda mati.

2.      Mempunyai Bentuk dan Ukuran
       Makhluk hidup dapat dikenali ciri khas yang ada padanya dengan melihat bentuknya. Antara jenis makhluk    hidup yang satu dengan yang lain memiliki perbedaan baik dalam ukuran maupun bentuknya. Seperti antara     manusia dengan kera, dengan jelas terlihat perbedaannya.

3. Melakukan Aktifitas-aktifitas Kehidupan :
a.      Makan
Makanan (nutrisi) diperlukan oleh makhluk hidup sebagai sumber energi, untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang rusak. Setiap makhluk hidup mempunyai cara yang berbeda-beda dalam memperoleh makanan. Hewan dan manusia tidak dapat membuat makanan sendiri seperti tumbuhan, tetapi tergantung pada makhluk hidup lainnya. Makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri dinamakan heterotrof.
b.       Metabolisme
Metabolisme merupakan modifikasi senyawa kimia secara biokimia di dalam organisme dan sel. Metabolisme mencakup sintesis atau penyusunan (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) molekul organik kompleks. Metabolisme biasanya terdiri atas tahapan-tahapan yang melibatkan enzim. Tanpa metabolisme, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup.

Katabolisme adalah reaksi pemecahan/pembongkaran senyawa kimia kompleks yang mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang mengandung energi lebih rendah. Fungsi reaksi katabolisme adalah untuk menyediakan energi dan komponen yang dibutuhkan oleh reaksi anabolisme. Respirasi atau bernapas merupakan reaksi katabolisme utama pada manusia. Pada saat bernapas, oksigen (O2) dihirup dan karbon dioksida (CO2) dihembuskan. Oksigen diperlukan untuk proses oksidasi zat makanan yang menghasilkan energi dan karbon dioksida. Energi berguna untuk menjalankan kegiatan hidup. Manusia dan hewan vertebrata di darat bernafas dengan paru-paru.
Anabolisme adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks, nama lain dari anabolisme adalah peristiwa
sintesis atau penyusunan. Proses anabolisme memerlukan energi dalam bentuk Adenosin Tri Posfat (ATP) untuk menghasilkan molekul-molekul kompleks seperti protein, lipid, polisakarida, dan asam-asam nukleat. Anabolisme merupakan proses yang dibutuhkan tubuh kita untuk membangun otot.
c.       Tumbuh dan Berkembang
Pertumbuhan adalah penambahan biomassa yang bersifat tidak dapat balik (irreversible). Penambahan biomassa ditandai dengan penambahan berat, panjang, volume, jumlah sel, dan lain-lain. Pertumbuhan pada makhluk hidup dapat dilihat dari perubahan ukurannya. Oleh karena itu, pertumbuhan dapat dinyatakan dalam ukuran panjang maupun berat. Ciri-ciri pertumbuhan antara lain sebagai berikut:
a.       Terjadi perubahan fisik dan perubahan ukuran
b.      Terjadi peningkatan jumlah sel (kuantitatif)
c.       Dapat dinyatakan dalam ukuran panjang maupun berat
d.      Dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal
e.       Bersifat terbatas, pada usia tertentu makhluk hidup sudah tidak tumbuh lagi.
Selama pertumbuhan, makhluk hidup juga mengalami perkembangan. Perkembangan merupakan perubahan struktur dan fungsi yang bersifat spesifik. Perubahan struktur dan fungsi tersebut menyebabkan bagian-bagian penyusun tubuh bertambah lengkap, sempurna, dan kompleks. Adapun ciri-ciri perkembangan antara lain sebagai berikut:
a.       Terjadi peningkatan kualitatif individu
b.      Adanya proses kedewasaan
c.       Tidak dapat dinyatakan dalam ukuran jumlah, panjang, maupun berat
d.      Bersifat sistematis, progresif, dan berkesinambungan. Artinya proses perkembangan terus terjadi sampai makhluk hidup tersebut mati.

D. Reproduksi
reproduksi pada manusia
Makhluk hidup yang tidak mampu berkembangbiak menghasilkan keturunan akan punah dan musnah dimakan waktu. Oleh sebab itu makhluk hidup memiliki cara masing-masing untuk dapat memperbanyak diri untuk mempertahankan keberadaan jenisnya di dunia. Cara perkembangbiakkan makhluk hidup berbeda-beda. Manusia berkembang biak dengan melahirkan.
Hewan berkembang biak antara lain dengan melahirkan, bertelur, bertelur-melahirkan, dan lain-lain.
reproduksi pada hewan

1.      Melakukan Adaptasi
Semua makhluk hidup perlu melakukan penyesuaian diri dengan fungsi tubuh dan lingkungan sekitar ekosistem, untuk dapat bertahan hidup dengan lebih baik dan mudah. Adaptasi pada mahluk hidup bermacam-macam, diantaranya adaptasi morfologis, tingkah laku, dan fisiologis. Contoh adaptasi fisiologi pada manusia, yaitu pada saat udara panas akan berkeringat, dan pada saat udara dingin akan mengeluarkan banyak urin.
2. Bergerak
Bergerak adalah merupakan perubahan posisi atau pindah tempat, baik seluruh tubuh atau sebagian. Ada dua macam gerak pada mahluk hidup, yaitu gerak aktif dan gerak pasif. Gerak aktif adalah gerak berpindah tempat misalnya dengan kaki, sayap dan sirip. Gerak pasif misalnya ditunjukkan oleh tumbuhan. Tumbuhan umumnya tidak dapat berpindah tempat, tetapi menggerakkan sebagian tubuhnya. Pada vertebrata termasuk manusia, terdapat gerak aktif dengan alat gerak berupa otot, dan gerak pasif dengan alat gerak berupa tulang. Manusia dan hewan melakukan kegiatan dengan menggerakkan anggota tubuh untuk berbagai keperluan seperti berjalan, berlari, makan, menggaruk, berkedip, dan sebagainya.

3. Memiliki Sistem Transpor
 Transportasi di sini ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh. Alat transpor pada manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh, darah beredar dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah. Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran limfe (getah bening), yang diedarkan melalui pembuluh limfe.
a.      Peka terhadap Rangsang (iritabilitas)
       Kemampuan untuk bereaksi terhadap rangsangan dari lingkungan disebut dengan istilah iritabilita. Tumbuhan, hewan, dan manusia mempunyai kepekaan terhadap rangsang atau perubahan yang terjadi di sekitarnya. Sebagai contoh, manusia jika diberi bau yang merangsang akan menanggapi rangsang, misalnya bersin. Alat pengenal lingkungan pada manusia dan hewan berupa indera. Indera peka terhadap rangsang.
Rangsang dapat berupa cahaya, bunyi, bau, rasa atau sentuhan. Dengan adanya indera yang peka terhadap rangsang-rangsang tersebut, manusia dan hewan mempunyai kemampuan melihat, mendengar, mencium, mengecap rasa dan menyentuh/meraba.
b.      Memiliki Sistem Regulasi
                 Pengertian sistem regulasi adalah sistem pengaturan yang ada di dalam tubuh makhluk hidup untuk dapat hidup seimbang, serasi dan selaras, yang diatur oleh syaraf dan hormon.
c. Ekskresi
          
 Ekskresi adalah proses pengeluaran sisa-sisa metabolisme tubuh. Dalam proses oksidasi makanan selain menghasilkan energi, tubuh organisme juga menghasilkan zat sisa yang harus dikeluarkan dari tubuh. Apabila zat sisa tersebut tidak dikeluarkan, akan membahayakan tubuh. Organ atau alat-alat ekskresi pada manusia yaitu paru-paru, hati, kulit, dan ginjal. Sebagai contoh, ginjal pada manusia berfungsi untuk menyaring darah dan mengeluarkan zat sisa yang disebut urin.